Sunday, November 14, 2010

Penggerak yang Tak Digerakkan



Pemikiran ini berawal dari aksioma bahwa dalam jagad raya ini terdapat dua kosmos, yaitu makro kosmos, dam mikro kosmos. Makro kosmos adalah kesatuan system – system raksasa di belantara jagad raya yang interdependen satu sama lain. Sedangkan mikro kosmos adalah manusia sebagai individu utuh, dimana padanya terdapat kesatuan system – system yang membentuk manusia sebagai individu yang otonom tetapi sekaligus terkait dengan system makro di sekelilingnya (interdependen).

Memang ini bukan hal yang baru, dan dengan mudah dapat kita jumpai dalam teks – teks Quraniyah, filsafat timur, maupun psikoanalitik.

Kemudian yang akan dibahas dalam kesempatan ini adalah;
Apa kesamaan dari makro dan mikro kosmos?
Apa inti dari kosmos – kosmos tersebut?



MAKRO KOSMOS
Kosmos adalah sebuah harmoni. Suatu rangkuman orkestrasi semesta dimana setiap entitas di dalamnya berfungsi dengan penuh dengan berpusat pada suatu ordinat.
Galaksi, suatu entitas – entitas raksasa jagad raya yang berbentuk cenderung melingkar atau cakra, dengan wilayah pusat yang terletak di tengahnya, merangkum dan dan menggerakkan berbagai entitas dalam suatu tempo yang rumit namun harmonis.
Dalam galaksi terdapat ribuan system solar. Salah satu system solar di Bima Sakti adalah rangkuman planet – planet dan berbagai entitas ruang angkasa yang terpusat pada sebuah bintang yang di sebut Matahari; Bintang yang menjadi polar dari planet, satelit, meteor, asteroid, komet, dan lain sebagainya (entitas ruang angkasa) merangkum semua itu dalam suatu pola harmonis dimana masing – masing berputar pada titik orbitnya.

Bahkan, atom, satuan terkecil entitas fisik, dalam kondisi normal membentuk suatu harmoni dimana electron setia mengelilingi protonnya.
Kurang lebih, seperti itulah pola – pola yang tampak dari berbagai kompleks jagad makro kosmos. Entitas yang lebih besar menjadi pusat dari entitas – entitas kecil di sekelilingnya. Entitas yang lebih kecil pun menjadi pusat dari entitas-entitas yanglebih kecil lagi disekitarnya. Terdapat kompleks – kompleks entitas yang mengelilingi titik tengah/ pusat dimana entitas lain bergerak dalam harmoni.

So, jika dari entitas terkecil (katakanlah atom) bergerak mengelilingi entitas yang lebih besar, maka pertanyaanya, entitas apakah yang terbesar -yang dikelilingi seluruh entitas - entitas sejagad raya?


MIKRO KOSMOS
Seperti penulis tulis diatas, mikro kosmos adalah menyangkut tentang pusat system psikis dalam diri manusia. Bertolak dari pola makro kosmos, penulis berspekulasi bahwa realita mikro kosmos-pun menyerupai pola – pola makro kosmosnya.

Terdapat berbagai entitas yang otonom, yang beragam, yang semuanya dirangkum oleh suatu titik yang membentuk pola – pola harmonis. Titik sebagai pusat ini memimpin kompleks mikrokosmos, mengatur entitas – entitas otonom dalam pola – pola yang memungkinkan semuanya terangkum dalam suatu irama yang harmonis.

Dalam psikoanalitik Jung, Keseluruhan realitas psikis terdiri dari kompleks-kompleks arketipal yang dirangkum oleh arketip Self. Self merangkum seluruh kesadaran, persona, shadow, anima, animus, dan sebagainya dalam suatu orkestrasi psike yang otonom tetapi sekaligus terhubung dengan pusat semesta/makro kosmos.



Melalui pendekatan Qur’aniyah, pola mikro kosmos nampak pada struktur jiwa dimana Qalb sebagai inti jiwa yang merangkum eksistensi nafs, kemudian misykat (pada lapisan terluar) sabagai kesatuan individual tak terpisahkan.




TITIK SENTRAL
Struktur makro kosmos dan mikro kosmos mempunyai harmoni, pola-pola, dan kerumitan – kerumitannya sendiri, juga entitas-entitas pembentuk yang berbeda satu sama lain. Tetapi dari pola dan struktur tersebut, persamaannya adalah adanya entitas-entitas yang interdependen satu sama lain, yang dirangkum memusat pada satu titik sebagai core-nya. Hanya ada satu core, sedangkan entintas – entitas yang terjalin mengitarinya jumlahnya sangat relative, walaupun begitu, jumlah tersebut selalu diasumsikan sebagai jumlah yang selalu lengkap (tidak kurang, tidak lebih). Pusat kosmos inilah yang memegang peran vital, menjaga stabilitas, harmoni, dan unite dari kosmos. Lantas apakah yang menjadi pusat dari makro dan mikro kosmos?

Penulis mencoba mendekati hal ini dari artefak budaya. Dalam hal ini, artefak hindu berupa patung dewa kresna dimana jari telunjuknya menyangga sebuah Chakra. Cakra disini bukan diartikan sebagai senjata untuk berperang atau melindungi diri, tetapi sebagai suatu miniature makro kosmos. Bidang cakra diinterpretasikan sebagai suatu teritori makro kosmos dari pinggir hingga ke tengah. Pada bagian tengah inilah pusat chakra; tempat dimana jari telunjukk kresna menyangga chakra, sehingga chakra dapat berputar pada orbitnya. Yang dapat juga diartikan bahwa pusat kosmos (chakra) adalah dewa. Dalam hal ini dewa khresna mengatur skenario bagaimana kosmos berlangsung; khresna bertanggung jawab atas penyelenggaraan kosmos.


Artefak yang hampir sama, juga tampak pada patung dewi Kwan Im (perlambangan dari sosok sumber kesejahteraan, kesuburan, kebajikan, dll, bagi makhluk hidup) yang berdiri di tengah bunga teratai. Bunga teratai ini disebut juga mandala; lambang rangkaian keseluruhan kosmos. bulat. penuh. Totok. Jadi, sumber kehidupan kosmos berada pada inti orkestrasi kosmis tersebut bekerja.



Artefak budaya yang juga melambangkan makro kosmos ada pada misitikus sufi. adalah tarian whirling dari Rumi. Tarian ini memperlihatkan seorang penari yang melakukan gerakan berputar seperti gangsing dengan memanjatkan ayat – ayat, dan kalimat indah kepada Allah (dalam cara islam). Penulis menginterpretasikan gerakan berputar seperti gangsing ini sebagai suatu gerakan kosmos dalam harmoninya. Sedangkan doa-doa yang dipanjatkan selama menari adalah semacam ijin pada-Nya agar penari dapat berputar-putar dalam waktu lama (yang tidak mungkin dilakukan seseorang dalam keadaan kesadaran yang biasanya). Dalam arti lain, kemampuan seorang penari untuk melakukan whirling dalam waktu yang lama (kurang lebih 30 menit) adalah berkat ijin yang diberikanNya. Bekaitan dengan makro kosmos, hal ini dapat diartikan bahwa Allah adalah dari pusat dan pemilik kosmos, karena Dialah yang mengadakan dan memberi ijin bagi kosmos untuk berputar dalam harmoninya.


Mengenai mikro kosmos, secara fisik memang adalah bagian dari makro kosmos, tetapi secara utuh, mikro kosmos mempunyai teritori dan konten sendiri yang mengelilingi inti kosmos.
Pendekatan mikro kosmos ini sebagian telah penulis jelaskan dari konsep jiwa psikoanalitik dan Qur’aniyah. Dalam psikoanalitik, Self adalah pusat dari kosmos jiwa, tetapi di dalam self bersemayam arketipe imago dei; yaitu arketipe yang menghubungkan mikro kosmos pada penguasa makro kosmos; arketipe yang memungkinkan manusia terhubung dengan Tuhan; dengan Penguasanya. Dari pendekataan Qur’aniyah, qalb menjadi pusat dari struktur kejiwaan dimana kompleks nafs dan misykat menjadi entitas – entitas terhubung dan mengelilinginya. Qalb, didalamnya mengandung Ruh al-Quds, yaitu utusan-Nya di dalam diri/self, yang membawa ketetapan-ketetapan hidup (amr) si nafs di dunia ini.

Pendekatan Psikoanalitik ataupun Qur’aniyah menekankan adanya eksistensi mikro kosmos yang berpusata pada semacam entitas Illahiah yang tertanam dalam pusat jiwa. Pusat mikro kosmos. Inilah sifat interdependen sang mikro kosmos; Fisikaly, manusia tidak seberapa dibanding realitas jagad raya makro kosmos, tetapi, manusia adalah jagad mikro kosmos yang dapat langsung terhubung dengan Tuhan. Sang Penguasa makro kosmos. So, walaupun secara struktur dan konten, mikrokosmos mempunyai eksistensinya sendiri dan otonom. Tetapi mikro kosmos dan makro kosmos berpusat pada core yang sama; Tuhan. Sang Penggerak yang tak digerakkan.

No comments: